Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Angsana, Lenteng, Sumenep

8/11/2008

Lenteng: Sejak awal, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Desa Angsana, Kecamatan Lenteng berkomitmen mencetak santri mahir ilmu agama. Alasannya, pengetahuan agama akan menjadi benteng moral ketika terjun ke tengah-tengah masyarakat. Sehingga, semua santri diwajibkan menekuni disiplin ilmu kegamaan. Bagaimana perjalanannya?

Menyaksikan pesantren Darul Ulum seperti melihat taman kecil di sebuah lukisan. Alasannya, kondisi pesantren masih lestari dengan rimbunan pohon-pohon tua. Bahkan, di setiap ruas jalan menuju areal pesantren, kali kecil terpelihara dengan baik. Meski belakangan ini airnya mulai keruh karena deraan kemarau.

Kiai Fauzan menjelaskan, awal berdirinya pesantren Darul Ulum berkat desakan dari komponen masyarakat. Pada 1989, pesantren di wilayah utara Sumenep ini mulai dirintis. Meskipu saat itu Kiai Fauzan belum punya keberanian menyanggupi desakan masyarakat. Alasannya, dia masih terlalu muda. Dia juga sudah terbebani mengasuh puluhan santri di lembaga pendidikan milik mertuanya.

Tapi, desakan masyarakat tak pernah henti. Sehingga, Kiai Fauzan memutuskan menerima tawaran masyarakat. Sejak 1989, resmilah pesantren Darul Ulum dideklarasikan. "Dengan bertawakkal kepada Allah, saya dirikan pesantren ini," jelasnya.

Dalam perjalanannya, Kiai Fauzan tidak pernah bergeser dari komitmen awal. Yaitu, menjadikan pesantren sebagai majelis diniyah yang ingin mencetak santri cerdas ilmu agama. Sehingga, bangun gedung khusus madrasah diniyah dan pusat-pusat pengajian dan pengkajian kitab turats (kuning).

Meskipun fokus pesantren pada penguasaan ilmu agama, bukan berarti ilmu umum ditinggalkan. Pada 1990, didirikan gedung Raudlatul Adfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Hingga kini, jumlah santri di pesantren ini sekitar 500 orang.

Dalam menjalankan roda kepesantrenan, Kiai Fauzan dibantu putrinya, Sulhah SAg, sejumlah dewan asatidz, serta para mudzirul ma'had (pengurus pesantren). (*tra)

Sumber klik di sini

Tulisan Terkait Lainnya



4 komentar:

mauli mengatakan...

“Alhamdulillah, puji syukur_Q"
tak terasa kita sudah sampai pada detik2 hari IDUL ADHA lagi,
@lunan takbir, tahmid, dan dzikir sesaat lagi senantiasa kita akan senandungkan bersama, seraya demi pengabdian kita terhadap rahmat serta karuniaNya yang setiap waktu selalu dilimpahkan kepada kita,
selamat hari raya "IDUL ADHA" yaw.........!!!!
maafkan lahir dan batin.
semoga segala sesuatu yang kita korbankan dan kita abdikan mendapat restu dariNya.
amien 3x ya robbal alamien........... al_kahfi
he he he

mauli mengatakan...

ketinggalan nech………!!!!
dengan hadirnya idul adha ini semoga kita lebih semangat lagi dalam mencari karuniaNya.
eittttttt. jangan lupa itu semua semata demi bekal kita untuk hari esok, dan semoga pula kita menjadi tambah peduli lagi terhadap kaum Dhuafa’.
amien 3x ya Robbal alamiennnnnnnnnnnnnn
al_baqaroh………

mauli mengatakan...

salam buat ka' suhan dari mauli SBY

A Suhan Alief mengatakan...

Terimakasih Dik Mauli...

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Sumenep Blog| by Susi Support