Ratusan Hektare Mangrove Rusak

9/12/2008

SUMENEP-Kondisi pesisir di sejumlah daerah di kepulauan memprihatinkan. Hal ini menyusul banyaknya pohon mangrove yang rusak. Informasi koran ini, ada sekitar 129 hektare atau 39 persen hutan mangrove di kabupaten ini yang rusak.

Kerusakan itu ternyata berdampak kepada wilayah pesisir pantai yang belakangan ini banyak mengalami abrasi (pengikisan). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebubab (Dishutbun) Sumenep, Agus Suprayogi.

Kata dia, kondisi hutan mangrove memang sangat memprihatinkan. Kerusakan itu, kata dia, disebabkan karena beberapa faktor. Antara lain, gangguan alam, seperti gelombang besar dan angin. Kemudian, gangguan fisik seperti hama jenis siput, tiram dan kepiting, yang menyerang pertumbuhan mangrove pada usia muda.

Kemudian juga bisa disebabkan karena gangguan manusia, yakni mengambil daun mangrove untuk makanan ternak sapi dan kayunya digunakan untuk kayu bakar, arang, dan bangunan.

"Faktor manusia inilah yang merupakan faktor terbesar rusaknya hutan mangrove," katanya. Sebab, pengambilan daun maupun kayu mangrove itu dilakukan secara membabi buta, tanpa memikirkan dampak negatifnya.

Untuk mengatasi kondisi hutan mangrove yang semakin tahun memprihatinkan, pihaknya akan mendata ulang lokasi hutan mangrove yang rusak maupun yang berpotensi untuk ditanami mangrove.

Setelah itu, pihaknya akan menganggarkan dana penanaman mangrove itu. Dana itu bisa dialokasikan melalui APBD maupun APBN. "Sehingga, diharapkan kerusakan hutan mangrove ini tidak berdampak kepada kehidupan masyarakat pesisir," tegasnya.

Agus menambahkan, anggaran itu akan secepatnya dilakukan, sebab dampak dari rusaknya hutan mangrove tersebut menyebabkan dua lokasi sudah dilanda abrasi.

Seperti di sepanjang pesisir pantai Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kepulauan Sapudi. Di sana, abrasinya mencapai 100 meter, dan Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto abrasinya sudah mencapai 25 meter. "Ini yang perlu penanganan serius," tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun koran ini, luas hutan mangrove di Kabupaten Sumenep selama tahun 2004-2007, sebanyak 330 Ha. Namun kondisi yang masih baik hingga saat ini, hanya 66 Ha. Sedangkan sisanya 129 Ha rusak dan 135 Ha tergolong sedang. (zr/fiq)

Dicopy dari Radar Madura

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Sumenep Blog| by Susi Support