PT Santos Jajaki untuk Penggunaan Lapangan Terbang Trunojoyo

10/23/2008

PIHAK PT Santos cukup serius untuk menggunakan Lapter Trunojoyo. Perwakilan dari perusahaan migas asal Australia ini kemarin mengunjungi lapter untuk studi kelayakan bandara.

Studi kelayakan ini untuk mengetahui secara detail kondisi bandara yang akan dijadikan tempat landas pesawat PT Santos selama melaksanakan tugas kerjanya di Sumenep. Sebab, jika tidak melalui studi kelayakan terlebih dahulu, dikhawatirkan ada kekurangan yang bisa menghambat penerbangan.

Kasatker Bandara Trunojoyo Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, kunjungan pihak PT Santos sebagai penjajakan awal terhadap Bandara Trunojoyo. Penjajakan dilakukan untuk memastikan apakah Bandara Trunoyo bisa digunakan untuk pusat penerbangan pesawat.

Namun, pihaknya belum bisa memberitahukan hasil dari penjajakan tersebut. Alasannya, untuk menentukan bandara penerbangan layak atau tidak, membutuhkan pengkajian dan amatan yang sangat dalam. "Saya belum bisa menegaskan kapan keseimpulan dari bandara tersebut. Kita akan menunggu informasi dari pihak yang melakukan penjajakan," dalihnya.

Meski nanti Lapter Trunojoyo memenuhi standar penerbangan, jenis pesawat yang cuma bisa beroperasi jenis NASA 212 dan sejenisnya. Selain jenis pesawat itu, pihaknya tidak berani memberikan izin. Alasannya, untuk menjaga kejadian yang tidak dinginkan.

Kadishub Sumenep R Achmad Aminullah mengaku senang menerima kerjasama tersebut. Dengan kerjasama itu diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Baik bagi pemerintah dan PT Santos.

Dia menegaskan, dari sisi lokasi, Lapter Trunojoyo bisa dianggap memenuhi persyaratan. Hanya, untuk penerbangan kali ini pesawat yang diizinkan mendarat cuma jenis Pelita Air atau helikopter jenis NASA 212. "Meski kami yakin lapangan terbang ini sudah memenuhi syarat penerbangan, namun kami ingin lebih hati-hati," katanya.

Sementara Wakil Bupati Sumenep Moch. Dahlan mengatakan, kunjungan pihak PT Santos tidak lain untuk melakukan kerjasama dengan pemkab. Hanya, sejauh ini belum dihasilkan kesepakatan yang pasti.

Dijelaskan, pesawat yang beroperasi di Lapter Trunojoyo hanya jenis heli kecil saja. Dahlan belum bisa memberikan kepastian apakah pesawat itu dikomersilkan, masih menunggu ketentuan selanjutnya. "Yang jelas, kerja sama ini sudah dikoordinasikan dengan sejumlah instansi terkait," katanya. (mat)
Dikutip dari radar madura

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Sumenep Blog| by Susi Support