Prof DR H Moch. Munir SH, Mantan Pembantu Rektor II Unibraw asal Sampang

4/08/2009

GURU Besar Hukum Perdata Unibraw Malang, Prof DR H Moch. Munir SH optimistis, pengembangan kawasan industri baru di Madura akan berjalan lancar. Sebab, lahan yang tersedia masih cukup luas. Sehingga, diharapkan bisa berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Madura, khususnya di Bangkalan.

Pembantu Rektor II Unibraw periode 1998-2007 ini mengatakan, pengaruh jembatan Suramadu terhadap perekonomian Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep tidak begitu besar. Sebab, lokasinya relatif jauh dari akses jembatan.

"Pada prinsipnya, investor itu ingin untung. Sehingga, mereka pasti mengutamakan efisiensi dengan menekan biaya produksi," ujar ayah tiga anak kelahiran Sampang 17 Januari 1944 ini.

Lulusan Leiden University Belanda ini menjelaskan, pengembangan kawasan industri baru di Madura pasti dilakukan secara bertahap. "Tidak mungkin langsung ujuk- ujuk dibangun. Pasti melalui studi dan pengkajian secara serius dan komprehensif," jelas putra pasangan (alm) H Basuni - (almh) Hj Rahma ini.

Mantan Dekan Fakultas Hukum Unibraw periode 1982-1988 ini optimistis, Kabupaten Bangkalan bisa menjadi daerah industri baru sebagai penunjang Surabaya. Tapi, semua itu tergantung prospek ke depan. Salah satunya, dukungan dari pemkab dan masyarakat Bangkalan. "Kalau tidak aman dan masyarakatnya tidak mendukung, pasti investor tidak mau menanamkan modalnya di Bangkalan," jelas suami Hj Munziyah ini.

Sebagai orang Madura, Munir sangat berharap muncul kawasan industri baru di Bangkalan. Karena itu, Pemkab Bangkalan harus segera menyusun rencana tata ruang (RTRW) untuk menata kawasan perumahan dan industri baru. Sehingga lebih terarah, tertata, dan tidak menimbulkan masalah sosial di kemudian hari.

"Misalnya, lokasi kawasan industri harus jauh dari permukiman penduduk. Sehingga di sekitarnya tidak boleh dibangun perumahan. Begitu juga sebaliknya," terang dosen Pasca Sarjana Universitas Udayana Bali ini.

Menurut dia, semua investor pasti memilih daerah industri baru yang efisien dan ekonomis. Karena itu, agar tidak menjadi penonton, masyarakat Madura harus berusaha meningkatkan kualitas pengetahuan dan kemampuan skill-nya. "Keberadaan jembatan Suramadu ini, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Madura," ingat Munir.

Dosen Pasca Sarjana Universitas Mulawarman ini menjelaskan, tiga kabupaten lain di Madura (Sampang, Pamekasan, dan Sumenep) akan merasakan dampak positif jembatan Suramadu, bila mereka serius mengembangkan potensi masing-masing. Sehingga, investor tertarik menanamkan modalnya.

"Tidak mungkin kawasan perumahan baru dibangun di Sampang, Pamekasan, atau Sumenep. Lokasinya terlalu jauh dan tidak efisien. Kalau kawasan industri mungkin masih bisa. Tapi, tetap tergantung pada potensi apa yang dikembangkan dan akan dijual ke investor," terang dosen Pasca Sarjana Universitas Mataram ini.

Munir menjelaskan, potensi sumber daya alam (SDA) bisa diciptakan dan diperbaharui. Seperti daerah Sampang utara yang dikenal sebagai penghasil mente berkualitas. Pemkab setempat bisa memprakarsai penanaman sejuta pohon mente secara serempak. Atau mengembangkan potensi rumput laut di Sumenep.

"Semua itu tergantung bupatinya. Kalau bupatinya hanya duduk-duduk saja, tidak mungkin bisa maju," ingatnya.

Munir mengusulkan, agar pengelolaan potensi daerah di Madura diserahkan kepada pihak swasta. Khususnya potensi pariwisata. Sebab, kalau ditangani dan dikelola pemerintah, hasilnya tidak maksimal. Sebab, mereka tidak memiliki kompetensi, keahlian, dan cenderung tidak tertib (tidak profesional).

"Di Jepang saja, yang mengelola transportasi kereta api adalah pihak swasta. Bukan pemerintah," terang dosen Pasca Sarjana Universitas Palangkaraya ini. (taufiq rizqon/edi kurniadi)

BIODATA

Nama: Prof DR H Moch. Munir SH

Tempat Lahir: Kabupaten Sampang

Tanggal Lahir: 17 Januari 1944

Jabatan: Guru Besar Hukum Perdata Unibraw Malang

Orang Tua: (alm) H Basuni - (almh) Hj Rahma

Istri: Hj Munziyah

Anak:

Ir Farid Ibrahim

Zuraida Kumala SE

dr Harun Al-Rasyid MPH

Pendidikan:

SR Labuhan I Sreseh

SMPN 1 Sampang

SMAN 1 Pamekasan

S1 Fakultas Hukum Unibraw Malang

Leiden University Belanda

S3 Fakultas Hukum Unair Surabaya

Jabatan:

Pembantu Rektor II Unibraw Malang 1998-2007

Dekan Fakultas Hukum Unibraw Malang 1982-1988

Dosen Pasca Sarjana Universitas Udayana, Bali

Dosen Pasca Sarjana Universitas Mataram

Dosen Pasca Sarjana Universitas Bengkulu

Dosen Pasca Sarjana Universitas Mulawarman, Samarinda

Dosen Pasca Sarjana Universitas Palangkaraya.

dikutip dari radar madura

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Sumenep Blog| by Susi Support