Sikap dan Obsesi Pemkab Sumenep Membangun Kepulauan 1

6/11/2009

Revitalisasi Jalur Darat, Lirik Transportasi Sungai Kabupaten Sumenep memiliki keistimewaan sendiri dibandingkan tiga kabupaten lain di Madura (Pamekasan, Sampang dan Bangkalan). Salah satunya, Sumenep secara geografis memiliki potensi yang tersebar di sejumlah pulau.AKHMADI YASID, Sumenep ---PEMKAB Sumenep termasuk sukses mempertahankan jumlah pulau yang ada di wilayahnya.

Semula, pemerintah provinsi dan pusat menolak usulan 5 pulau dari 126 pulau yang ada sebagai pulau. Namun, belakangan akhirnya tetap disetujui bahwa pulau yang ada jumlahnya mencapai 126 pulau.Tentu saja, ke-126 pulau itu memiliki potensi tersendiri. Masing-masing pulau memiliki karakteristik yang berbeda. Terutama, masalah potensinya. Namun, secara umum ada persamaan, yakni mengandalkan perdagangan dan perikanan.Salah satu pulau yang cukup memiliki potensi perdagangan dan perikanan adalah Kepulauan Kangayan. Di pulau yang satu ini terdapat dua kecamatan, yakni Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Kangayan.

Wakil Bupati Sumenep
Moch. Dahlan memiliki cerita tersendiri soal potensi di Kepulauan Kangayan. Menurutnya, potensi di sana cukup banyak. Terutama, potensi perdagangan, perikanan dan pariwisata. "Hanya, memang perlu dimaksimalkan lagi," katanya kemarin siang di ruang kerjanya.Menurut Dahlan, dari segi modal dasar pembangunan, seperti sarana transportasi, di Kepulauan Kangayan bisa dibilang sudah siap. Namun, belum sepenuhnya merata. Terutama, akses jalan darat dari satu desa ke desa lainnya."Di sana (Kangayan,Red.) jalan yang sudah bisa dikatakan bagus hanya di utara saja. Padahal, di jalur selatan potensinya cukup banyak juga," terangnya. Itu sebabnya, pemkab akan berupaya memperbaiki sarana dan prasarana transportasi darat di wilayah selatan.Dahlan juga menceritakan potensi lain di Kangayan. Yakni, adanya transportasi sungai di Desa Gellaman, Kecamatan Arjasa. Transportasi sungai termasuk sarana paling efektif untuk warga setempat dalam alur kehidupan sehari-hari."Namanya Sungai Bato-Bato. Warga di sana biasa menggunakan jalur sungai untuk transportasi. Jaraknya kurang lebih 5 km. Tapi, transportasinya padat sekali. Itu yang sedang kami pikirkan. Sebab, termasuk potensi tersendiri," paparnya.Di sisi lain, Dahlan melihat adanya peluang pariwisata selain perdagangan. Sebab, di kanan kiri sungai masih alami yang didominasi dengan hutan bakau. "Suasananya alami sekali dan bisa menjadi alternatif wisata nantinya," pungkas Dahlan.

sumber : jawapos.com


Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Sumenep Blog| by Susi Support