Sumenep Blog - Korban kebakaran Perahu Layar Mesin (PLM) Alif Utama yang terbakar di Pelabuhan Gersik Putih, Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget mengeluh. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada bantuan dari pemerintah. Sejauh ini, bantuan baru datang dari agen premium dan minyak solar (APMS) Masalembu.
Berdasarkan pantauan koran ini, hingga enam hari korban kebakaran yang dirawat di RSUD hanya tinggal dua orang. Yakni Bacok, 50 dan Herman, 27. Mereka mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.
Sedangkan dua korban lainnya hanya mengalami luka ringan. Keduanya hanya cedera di beberapa bagian anggota tubuh. Sehingga, Adi, salah satu korban, hanya dirawat tiga hari di RSUD dan Samuddin (korban lainnya) sehari setelahnya (27/10) diperbolehkan pulang.
Addur, 30, saudara Bacok mengungkapkan, rencananya, kakak kandungnya akan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Hanya, pihak keluarga masih mengoordinasikan masalah dana.
"Katanya Pak Maili (pemilik APMS Masalembu, Red), kalau dirujuk ke rumah sakit di luar Sumenep, mereka hanya akan membantu pembiayaan separuh," tuturnya.
Sejauh ini, Addur mengakui, hanya ada bantuan dari APMS. Bantuan berupa biaya kebutuhan obat. "Untuk obat sudah dua kali penebusan ke apotek. Pertama kena biaya Rp 316 ribu dan yang kedua Rp 209 ribu. Semuanya dibayarkan APMS," jelasnya
Hal yang sama disampaikan Abd. Hamid, 37, orangtua Herman. Menurutnya, delapan hari putranya dirawat di RSUD hanya mendapatkan bantuan dari APMS berupa penebusan obat - obatan. "Kalau kami dua kali penebusan semuanya berjumlah Rp 985 ribu," katanya.
Sementara, Mailiyanto, pemilik APMS Masalembu mengatakan, pihaknya akan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap para korban kebakaran. "Kami bertanggungjawab atas musibah itu (kapal dengan muatan BBM yang terbakar, Red)," katanya.
Menurut Mili, pihaknya hanya menyayangkan tindakan pemerintah yang terkesan acuh. Sebab, hingga sekarang tidak ada bantuan pemerintah yang diterima korban. "Sepeserpun pemerintah tidak membantu," sergahnya.
Terpisah, Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Arif Santoso mengatakan, dinsos memilih menunggu bola untuk pemberian bantuan kepada para korban. "Sekarang tidak ada bantuan kepada mereka (korban kebakaran, Red.) karena hingga sekarang memang belum ada surat permohonan," jelasnya.
Sementara Darul Hasyim, anggota DPRD Sumenep dari Masalembu mengatakan, pihak terkait diharapkan tidak berpangku tangan untuk membantu para korban. "Kami mendesak agar pihak terkait bertanggungjawab," katanya.
Dijelaskan, jika desakan tak digubris, pihaknya akan memanggil pihak terkait. Baik dari pemkab maupun Pertamina, untuk dimintai kejelasan mengenai ketentuan pendistribusian BBM ke kepulauan. (uji/zid/rd)
Sumber:radar madura / jawapos.co.id (31/10/09)
Korban Kebakaran Perahu Tak Dapat Santunan
10/31/2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar